Tuesday, January 7, 2014

Persahabatan







Oleh: Kevin Can (G3-1314)

Di desa Unggul Baru, ada tiga sahabat bernama Tito, Toni, dan Doni. Mereka selalu bersama bila mereka pulang sekolah. Mereka berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan bersama. Pada suatu hari, saat sedang berjalan pulang dari sekolah tiba-tiba Toni lemas.

“Toni, kamu tidak apa-apa?” Tanya Tito. Dan Toni menjawab, “Tidak apa-apa, kok. Cuma pusing sedikit saja.”

“Ayo, kita ke rumahmu bareng-bareng, Toni!” Kata Doni.

Setibanya di rumah Toni, Tito dan Doni berbicara dengan ibu Toni. Lalu Toni dibawa ke kamarnya. Tito dan Doni ikut masuk ke kamar.

Keesokan harinya, Toni tidak masuk sekolah. Ibu guru bertanya kepada Tito, “Tito, mengapa Toni tidak masuk?” 
“Toni tidak masuk karena sakit, bu.” Jawab Tito

“O, ya. Terima kasih, Tit. Kata bu guru.
Setelah pulang sekolah, Tito dan Doni menjenguk Toni. “Ton, kamu sudah baikan?” Tanya Tito.

“Iya, Tit. Tadi aku gak masuk sekolah karena  aku ke RS. Hasilnya cuma pusing biasa, kok.” Sahut Toni.

Toni kembali beraktivitas seperti semula. Dia kembali belajar bersama Tito dan Doni seperti biasa. Tetapi, Tito dan Doni bisa melihat terkadang Toni wajahnya berubah pucat tiba-tiba. Walaupun demikian, Toni masih tetap bisa menahan dan malah tersenyum.

Di rumah Toni, ibu Toni sangat menghargai Tito dan Doni karena mau membantu Toni dan menolong Toni saat pusing.  Mereka bertiga menyukai makanan yang sama, yaitu tempe gaoreng. Ibu Toni selalu menyempatkan diri untuk membuatkan tempe goreng dan memberikan ke mereka bertiga sewaktu mereka bertiga berkumpul.

Setelah dua bulan kemudian, Toni pusingnya kambuh lebih parah dan dibawa ke rumah sakit lagi. Duh, ternyata ada kanker di kepalanya. Dan ternyata itu adalah kanker ganas stadium tiga. Bila Toni tidak mau dioperasi, kankernya akan tambah ganas dan ada kemungkinan meninggal. Tapi, Toni tidak mau dioperasi karena takut.  Jadi, dokter memberikan obat dan dokter juga menyarankan kemo. Toni mau di kemo. Esok harinya, dokter mau mengkemo, dan ternyata pada pertama kali kemo, Toni tidak cocok pada obatnya, jadi kemonya tidak diteruskan. 

Setelah tiga bulan kemudian, kanker Toni kambuh lagi dan kali ini lebih sakit, sampai-sampai Toni tidak bisa menahan lagi.  Toni langsung dirawat di ruang gawat darurat dan dokter mengatakan kondisi Toni sudah sangat-sangat parah. Besoknya,  Tito dan Doni menjenguk Toni. Dan saat itu,  Toni mengatakan “Aku sudah tidak kuat untuk menahannya.” Lalu Toni mengatakan kata-kata terahirnya, “Ayah dan Ibu, jangan  sedih bila aku sudah tidak ada di dunia, karena aku selalu ada di samping kalian.” Akhirnya Toni menutupkan mata untuk selamanya.

1 comment:

  1. Kevin bilang kalau ide ceritanya berasal dari kisah yang disampaikan oleh guru di kelas. Betapa senang rasanya kalau seorang guru bisa menebarkan inspirasi buat anak didiknya.

    Karya awal yang bagus, Kevin! Karya tulis yang lain ditunggu... :)

    ReplyDelete