Thursday, August 14, 2014

Valentine yang Tak Terlupakan



Pada hari valentine yang akan datang, Tina, Atik, Yaya, Doni, Tito, dan Joni akan mengadakan sebuah acara tukar kado. Acara itu akan di adakan di rumah Joni, tepat pada hari valentine. Mereka semua sibuk mempersiapkan acara tersebut.
            "Teman-teman bagaimana kalau kita mengadakan sebuah acara     pada hari valentine besok?" kata Tina penuh semangat
            "Acara apa?" balas Doni dan Tito
            "Bagaimana kalau tukar kado?" balas Yaya
            "Oke. Tapi di mana?" tanya Atik
            "Bagaimana kalau di rumahku?" jawab Joni
            "Oke!!" jawab mereka semua serempak
Akhirnya acara tukar kado itu pun tiba. Mereka semua sudah berkumpul di rumah Joni. Setelah itu mereka langsung memulai acara itu. Setelah itu mereka membuka kado hasil pertukaran dengan teman mereka.
            "Teman-teman ayo kita buka kado kita!" kata Tina bersemangat
            "Ayo!!" jawab semua serempak
            "Aku dapat kaos dan sandal!" kata Joni
            "Kami dapat buku novel yang telah lama kami cari!" seru Tina dan              Yaya  serempak
            "Aku dapat boneka teddy bear!" kata Atik
            "Kami dapat mobil-mobilan!" Kata Tito dan doni hampir serempak
            "Ini adalah hari valentine yang tak terlupakan!!" seru mereka                bersamaan

Setelah selesai mereka pulang ke rumah mereka masing-masing untuk melakukan kegiatan masing-masing. Itulah velentine yang tak terlupakan.

Ulang Tahun Chika

Halo! Namaku Emily. Aku lahir di Semarang pada 25 Desember 2002. Sekarang aku duduk di kelas 5 SD Girls Generation. Sekolah itu khusus perempuan. Aku punya seorang sahabat bernama Chika. Ia selalu menghibur, menolong, dan perhatian.
            Besok adalah tanggal 15 November. Hari itu adalah hari ulang tahun Chika. Ia akan berumur 11 Tahun. Aku segera menyusun rencana ulang tahun bersama beberapa teman dan guruku yang aku undang untuk rapat tentang rencana itu.
            "Miss bagaimana rencana untuk ulang tahun Chika?" tanyaku mengawali rapat
            "Bagaimana ya...?" jawab Miss Chloe
            "Bagaimana kalau kita belikan dia kue dan beri dia kejutan?" usul temanku Jessy
            "Oke. Tapi siapa yang akan beli kuenya?" tanya Miss Lia
            "Saya saja Miss!" jawabku
            "Oke sema setuju?" tanya Miss Marinka
            "Setuju!" jawab semuanya serempak dan penuh semangat
            Esoknya, aku berangkat sekolah dengan gembira. Aku sudah tidak sabar lagi untuk pesta kejutan ulang tahun Chika. Teman dan guruku juga begitu. Saat sedang berjalan, tiba-tiba ada yang memanggilku.
            "Emily!" panggil Chika
            "A... ada apa Chik?" balasku tergagap
            "Kamu bawa apa sih?" tanya Chika
            "Oh ini barang yang milik Miss Chloe." jawabku berbohong
             "O... Ya sudah kalau begitu..." balas Chika sedih
            Akhirnya saat yang di tunggu tiba. Aku segera berlari keluar untuk mengambil kue. Teman dan guruku menghalangi pintu agar Chika tidak bisa keluar dari ruang kelas. Setelah siap semuanya langsung berteriak.
            "Selamat ulang tahun Chika!" teriak semua teman dan guruku
            "Happy Birthday Chika!" dari belakang aku berteriak sambili membawa kue
            "Terima kasih semuanya!" jawab Chika

            Setelah selesai, aku dan Chika pulang bersama naik mobilku menuju mall. Kami akan langsung pergi membelikan kado untuk Chika di sana. Aku membiarkan Chika memilih sendiri agar menjadi hadiah terspesial pada ulang tahunnya.

Menyelamatkan Peri

Jessica adalah anak yang suka berpetualang. Ia selalu berpetualang bersama temannya,Vivian. Mereka teman sekelas dari kelas 1 SD hingga kini, yaitu SMP kelas 3. Suatu hari mereka menyusun rencana berpetualang.
            "Jes, bagaimana jika kita pergi ke hutan di dekat rumah Silvi?" tanya Vivian
            " Oke. Tapi nanti orang tua kita tidak memperbolehkan kita." balas Jessica
            " Bagaimana ya? Kita pamit saja kita akan piknik dan camping!" kata Vivian
            " Oke. Kapan kita akan pergi?" tanya Jessica
            " Besok bagaimana?" tanya Vivian meminta pendapat
            " Oke!" jawab Jessica
            Esoknya, mereka segera berpamitan piknik dan camping. Orang tua mereka tidak curiga sedikitpun pada mereka. Setelah Vivian dan Jessica sampai mereka segera menjelajahi hutan itu. Di hutan mereka melihat banyak sekali peri yang sebesar mereka. Mereka terkejut saat mendengar sebuah teriakan.
            "Kerja yang itu yang benar dong! Perbaiki pekerjaanmu ini! Atau mau aku hukum?" seru seseorang yang ternyata Ratu dari para peri bernama Ratu Evellyn
            "Baiklah ratu. Hiks... hiks." jawab peri itu sambil menangis
            Saat peri itu tebang Jessica memenggilnya. Dan Peri itu menhampiri Vivian dan Jessica.
            "Sstt.... Kemarilah peri mungil" panggil Jessica
            "Siapa namamu?" tanya Vivian
            "Aku Emmy." katanya
            "Aku Vivian dan ini temanku, Jessica. Oh ya apakah Ratu itu selalu kejam pada kalian?" Tanya Vivian lagi
            "Ya begitulah. Kami mulai bekerja dari remaja. Oh iya Ratu Evellyn punya putri yang cantik bernama Melisa. Melisa sangat baik, tidak seperti ibunya itu." kata Emmy
            "Oh." balas Jessica
            "Sudah ya. Aku harus segera bekerja atau aku akan di hukum! Bye!" kata Emmy mengakhiri pembicaraan
            "Baiklah. Bye!" balas Jessica
            Setelah Emmy pergi, mereka segera berdikusi tentang cara membebaskan Emmy dan teman-temannya. Kami menemukan caranya tepat pada sore hari.Mereka segera mendirikan tenda. Setelah malam mereka menjalankan rencana mereka, yaitu meculik Melisa.
            Mereka segera mendatangi istana. Saat itu para penjaga istana tertidur. Itu sebabnya mereka mudah masuk ke istana. Setelah mencari, akhirnya mereka menemukan kamar Melisa. Dengan perlahan-lahan, mereka membawa Melisa keluar istana. Akhirnya, mereka sampai di tenda. Mereka langsung mengikat Melisa di kursi kecil yang mereka bawa.
            Esoknya, Ratu Evellyn sangat terkejut saat melihat Melisa tidak ada di kamarnya. Ratu sangat panik karena hal itu. Jessica yang melihat hal tersebut, langsung mendekati ratu.
            "Yang mulia saya mengetahui dimana putri anda berada." Jawab Jessica dengan tenang
            "Dimana Melisa?" kata Ratu Evellyn dengan panik
            "Saya akan beritahu anda jika anda membebaskan para peri." kata Jessica
            "Apa?Tidak akan!" teriak Ratu Evellyn 
            "Kalau begitu saya tidak akan memberitahu dimana Melisa berada!" kata Jessica lagi
            "Baiklah! Apapun demi putriku!" kata Ratu Evellyn panik
            Para peri sudah bebas. Akhirnya, Ratu Evellyn menagih janji Jessica.
Jessica dan Vivian pun membawa Melisa kepada Ratu Evellyn.
            "Ibu...!" teriak Melisa
            "Melisa! Apa kau baik-baik saja?" tanya Ratu Evellyn dengan nada cemas
            "Aku baik bu." kata Melisa
            "Saat Kau diculik ibu belajar untuk perhatian pada peri-peri itu dan juga memberi kebebasan pada mereka." kata Ratu Evellyn
            Setelah itu Ratu Evellyn membawa Putri Melisa pulang ke istana. Para penjaga meminta maaf pada Ratu Evellyn atas kelalaian mereka sehingga Putri Melisa diculik. Rakyat peri pun menyambut kedatangan Jessica dan Vivian dengan gembira.
            "Terima kasih. Karena kalian aku sadar bahwa aku sudah kejam pada rakyatku." kata Ratu
            "Sama-sama." balas mereka

            Setelah itu mereka pulang ke rumah Vivian. Sesampainya di rumah mereka di sambut oleh keluarga mereka. Mereka menceritakan pengalaman mereka menjelajah hutan. Keluarga mereka bangga pada usaha mereka.

Berlibur Bersama Sahabat

Hai! Aku Aura. Aku punya sahabat bernama Shara, Lisa, dan Lita. Lisa dan Lita adalah saudara kembar. Kami telah bersahabat sejak kelas 1. Sekarang kami sudah kelas 5. Jadi kami sudah bersahabat selama 5 tahun.
            Hari ini, adalah hari penerimaan rapor. Setelah itu aku akan libur 4 minggu. Saat aku melihat raporku, ternyata aku rangking 1. Lisa mendapat rangking 2, Lita rangking 3, sedangkan Shara rangking 4. Aku dan sahabatku senang sekali.  Saat perjalanan pulang, Ayah dan Ibu memberiku hadiah.
            "Aura, saat liburan sekolah kali ini, kamu boleh mengajak sahabatmu pergi berlibur!" kata Ayah
            "Oh ya? Terimakasih Ayah!" jawabku dengan gembira
            "Rencananya kami akan mengajakmu pergi ke Singapore, Australia, dan Bali!" kata Ibu
            "Wow keren!" teriakku
            Esoknya, aku mengajak sahabatku ke rumahku untuk membicarakan rencana liburan yang dijanjikan oleh Ayah dan Ibu. Sambil menunggu aku menonton TV bersama Ayah dan Ibu. Saat tengah menonton TV, sahabatku datang satu per satu. Setelah semua datang, kami memulai diskusinya.
            "Besok saat liburan, kita akan pergi ke Singapore, Australia, dan Bali." kataku
            "O..." kata ke-3 sahabatku
            "Kita akan pergi kurang lebih 3 minggu." kataku lagi
            "Berarti di setiap tempat kita akan pergi selama 1 minggu?"kata Lita melanjutkan
            "Iya! Bagaimana semuanya setuju?" tanyaku
            "Aku setuju!" kata Lita dan Lisa bersama
            "Hmm... Aku juga setuju!" kata Shara
            "Anak-anak kita akan berangkat minggu depan. Tepatnya hari Senin." kata Ayah
            "Baiklah, mulailah packing sekarang . Bawalah barang seperlunya saja!" kata Ibu
            "Oke!" kata kami serempak
            Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Aku, sahabatku, Ayah, dan Ibu pergi ke bandara untuk menaiki penerbangan menuju Australia. Setelah Check in, kami menaiki pesawat. Saat di pesawat aku dan ketiga sahabatku di beri uang Australia dan Singapore.
            Setelah sampai Australia, kami segera menuju hotel. Setelah Check in hotel, kami pergi untuk melihat hewan khas Australia tersebut. Kami juga membeli jaket, pensil, dan baju. Baju kami bergambar koala. Milikku berwarna pink, milik Lita merwarna biru, milik Shara berwarna ungu, dan milik Lisa berwarna merah. 
            Setelah seminggu di Australia, kami pergi ke bandara Australia untu penerbangan ke Singapore. Setelah Check in, kami menaiki pesawat. Di pesawat kami membeli beberapa makanan.
            Sesampainya di Singapore, kami ke hotel. Di Singapore kami membeli gantungan kunci, bolpoin, pensil, coklat, dan banyak lagi. Tak terasa seminggu berlalu di Singapore kami menuju bandara untuk penerbangan ke Bali. Sesampainya di bandara, kami Check in lalu menunggu di ruang tunggu untuk beberapa menit. Setelah kurang lebih 45 menit kami naik ke pesawat.
            Akhirnya kami sampai di Bali. Kami segera menuju hotel Harris. Sesampainya di hotel kami segera Check in. Setelah itu kami pergi ke pantai Kute untuk menikmati sunset.Setelah itu kami ke hotel.  Kami juga membeli gantungan kunci, baju, topi, bolpoin, dan masih banyak lagi. Setelah seminggu di Bali kami pulang ke Jogja karena kami akan segera sekolah minggu depan.
            "Aura ini adalah liburan paling menyenangkan!" kata Shara
            "Iya aku juga setuju!" kata Lita dan Lisa bersamaan
            "Lain kali kita liburan seperti ini lagi ya, yah!" kataku
            "Oke! Tapi kamu harus mendapat rangking 1! Oke?" kata Ayah
            "Oke!" jawabku

            Saat sekolah mulai kembali, Guruku meminta kami menceritakan cerita liburan kami. Cara menceritakannya adalah membuat cerita bersama teman dalam bentuk buku atau artikel. Aku senang sekali mendengarnya karena aku bisa membuatnya bersama sahabatku.

Wednesday, August 13, 2014

Yuka Si Pemberani



Yuka Si Pemberani

          Suatu hari, di sebuah desa terpencil hiduplah seorang kuli yang bernama Yuka,dia adalah anak pemulung, setiap hari ia selalu membawa batu ke lereng gunung Jayawijaya. Kalau sudah selesai, ia membantu ayah nya memunguti sampah.
          Suatu hari diadakan sayembara, bahwa barang siapa yang bisa menemukan sapu terbang akan diberi hadiah, letak sapu terbang itu berada di tangan penyihir terjahat di negara itu, karena geraknya yang sangat cepat dan kuat. Mendengar itu Yuka semangat untuk menemukan sapu terbang itu, karena pasti hidupnya akan lebih baik lagi.
          Hari demi hari berlalu Yuka selalu mengerjakan tugas nya dengan baik. Tepat pada hari Jumat, Yuka mengangkut batu itu ke lereng gunung, karena jalan di pengunungan licin Yuka langsung terpeleset dan menemukan goa misterius, gua itu penuh dengan tengkorak dan kelelawar akan tetapi, Yuka melihat cahaya yang sangat terang di sisi kanannya rupanya itu adalah sapu terbang yang diincar para peserta sayembara, akan tetapi, sapu itu di jaga oleh penyihir, lalu mereka melakukan pertarungan yang sengit. Akhirnya sang penyihir pun kalah dan sapu berhasil di ambil.
          Dan sesuai perjanjian, Yuka diberi hadiah uang yang banyak dan rumah yang mewah.