Thursday, August 14, 2014

Menyelamatkan Peri

Jessica adalah anak yang suka berpetualang. Ia selalu berpetualang bersama temannya,Vivian. Mereka teman sekelas dari kelas 1 SD hingga kini, yaitu SMP kelas 3. Suatu hari mereka menyusun rencana berpetualang.
            "Jes, bagaimana jika kita pergi ke hutan di dekat rumah Silvi?" tanya Vivian
            " Oke. Tapi nanti orang tua kita tidak memperbolehkan kita." balas Jessica
            " Bagaimana ya? Kita pamit saja kita akan piknik dan camping!" kata Vivian
            " Oke. Kapan kita akan pergi?" tanya Jessica
            " Besok bagaimana?" tanya Vivian meminta pendapat
            " Oke!" jawab Jessica
            Esoknya, mereka segera berpamitan piknik dan camping. Orang tua mereka tidak curiga sedikitpun pada mereka. Setelah Vivian dan Jessica sampai mereka segera menjelajahi hutan itu. Di hutan mereka melihat banyak sekali peri yang sebesar mereka. Mereka terkejut saat mendengar sebuah teriakan.
            "Kerja yang itu yang benar dong! Perbaiki pekerjaanmu ini! Atau mau aku hukum?" seru seseorang yang ternyata Ratu dari para peri bernama Ratu Evellyn
            "Baiklah ratu. Hiks... hiks." jawab peri itu sambil menangis
            Saat peri itu tebang Jessica memenggilnya. Dan Peri itu menhampiri Vivian dan Jessica.
            "Sstt.... Kemarilah peri mungil" panggil Jessica
            "Siapa namamu?" tanya Vivian
            "Aku Emmy." katanya
            "Aku Vivian dan ini temanku, Jessica. Oh ya apakah Ratu itu selalu kejam pada kalian?" Tanya Vivian lagi
            "Ya begitulah. Kami mulai bekerja dari remaja. Oh iya Ratu Evellyn punya putri yang cantik bernama Melisa. Melisa sangat baik, tidak seperti ibunya itu." kata Emmy
            "Oh." balas Jessica
            "Sudah ya. Aku harus segera bekerja atau aku akan di hukum! Bye!" kata Emmy mengakhiri pembicaraan
            "Baiklah. Bye!" balas Jessica
            Setelah Emmy pergi, mereka segera berdikusi tentang cara membebaskan Emmy dan teman-temannya. Kami menemukan caranya tepat pada sore hari.Mereka segera mendirikan tenda. Setelah malam mereka menjalankan rencana mereka, yaitu meculik Melisa.
            Mereka segera mendatangi istana. Saat itu para penjaga istana tertidur. Itu sebabnya mereka mudah masuk ke istana. Setelah mencari, akhirnya mereka menemukan kamar Melisa. Dengan perlahan-lahan, mereka membawa Melisa keluar istana. Akhirnya, mereka sampai di tenda. Mereka langsung mengikat Melisa di kursi kecil yang mereka bawa.
            Esoknya, Ratu Evellyn sangat terkejut saat melihat Melisa tidak ada di kamarnya. Ratu sangat panik karena hal itu. Jessica yang melihat hal tersebut, langsung mendekati ratu.
            "Yang mulia saya mengetahui dimana putri anda berada." Jawab Jessica dengan tenang
            "Dimana Melisa?" kata Ratu Evellyn dengan panik
            "Saya akan beritahu anda jika anda membebaskan para peri." kata Jessica
            "Apa?Tidak akan!" teriak Ratu Evellyn 
            "Kalau begitu saya tidak akan memberitahu dimana Melisa berada!" kata Jessica lagi
            "Baiklah! Apapun demi putriku!" kata Ratu Evellyn panik
            Para peri sudah bebas. Akhirnya, Ratu Evellyn menagih janji Jessica.
Jessica dan Vivian pun membawa Melisa kepada Ratu Evellyn.
            "Ibu...!" teriak Melisa
            "Melisa! Apa kau baik-baik saja?" tanya Ratu Evellyn dengan nada cemas
            "Aku baik bu." kata Melisa
            "Saat Kau diculik ibu belajar untuk perhatian pada peri-peri itu dan juga memberi kebebasan pada mereka." kata Ratu Evellyn
            Setelah itu Ratu Evellyn membawa Putri Melisa pulang ke istana. Para penjaga meminta maaf pada Ratu Evellyn atas kelalaian mereka sehingga Putri Melisa diculik. Rakyat peri pun menyambut kedatangan Jessica dan Vivian dengan gembira.
            "Terima kasih. Karena kalian aku sadar bahwa aku sudah kejam pada rakyatku." kata Ratu
            "Sama-sama." balas mereka

            Setelah itu mereka pulang ke rumah Vivian. Sesampainya di rumah mereka di sambut oleh keluarga mereka. Mereka menceritakan pengalaman mereka menjelajah hutan. Keluarga mereka bangga pada usaha mereka.

No comments:

Post a Comment